Kamis, 25 Juli 2013

Permasalahan petani tembakau

Berkeliling di sudut-sudut rumah di daerah pertanian denga luas sekitar satu kampung penuh dalam jangka dua sampai tiga hari ini dalam rangka pengamatan, wawancara, dan penulusuran mengenai petani tembakau khususnya, karena di daerah itu "Desa Pasigaran" umumnya mempunyai mata pencaharian bertani dan mengolah daun tembakau sebagai usaha rumah tangganya. Peluh keluar dibarengi rasa nyeri dan pegal keluar dari bagian tetentu tubuh ini, akan tetapi suasana segar pedesaan sangat sayang untuk dilewatkan sebagai pengganti rasa lelah akibat jalan naik dan turun tangga, untungnya daerah tersebut juga termasuk mempunyai cuaca yang dingin.

Keluh-kesah, ucap syukur terdengar setiap rumahtangga yang kebetulan kena sasaran wawancara secara acak "ada metode". Mereka berkata kalau mata pencaharian mereka sampai saat ini membuat mereka tetap hidup dan mereka sangat jarang mempunyai skill lain dalam mencari napkah selain bertani tembakau dan mengolah daun tembakau basah menjadi tembakau siap pakai.

Memang banyak diantara mereka mempunyai kehidupan makmur dengan usaha ini akan tetapi tidak menutup mata banyak juga diantaranya tidak beruntung seperti yang lainnya.

Perjalanan kemarin, saya mendengar banyak opini mereka yang meyibakkan kendala yang sekarang di hadapi mereka mengenai perkerjaan mereka tentulah sangat berhubungan dengan hidup dan penhidupan mereka, yaitu:

  1. Dari pengusaha, mereka mengeluhkan cukai dan ppn yang di terapkan pada mereka yang menurut mereka sangat besar
  2. Dari petani, meraka mengeluhkan mengenai cuaca saat ini yang kurang mendukung karena terlalu besarnya curah hujan, sehingga menimbulkan kualitas tembakau kurang baik dan menurukan harga
  3. Masalah tingginya harga pupuk tidak terlalu terdengar keluhan
  4. Mereka mengeluhkan kemana dana pengembalian cukai yang 2%, mereka belum merasakan atau tidak sadar... hmmm tapi itulah yang terjadi
  5. Masalah harga tembakau yang begitu variatif dan kurang mempunyai daya tawar merupakan problem utama saat ini
  6. Mereka gusar dan gundah mengenai nasib mereka nanti, karena mereka mendengar informasi pemerintah mencanangkan katanya 2018 indonesia bebeas tembakau, padahal mereka pada saat ini belum tahu mau pindah ke mata pencaharian apa. Pelatiahan yang di galakan pemerintah belum sampai full ke semua petani tembakau.
Sekitar itulah keluhan2 dan problem yang saya tangkap, ini bukan analisis mendalam cuma merupakan hipotesis awal untuk seseorang yang berniat meneliti dan berusaha memecahkan dan membantu sesama dalam melewati masalah mereka saat ini. "just sharing informasi" terimakasih. :)

Selasa, 23 Juli 2013

Pemikiran Apa Yang Telah Berikan Negara Untuk Kita

Salah satu kutipan John F Knedy yaitu:
Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!

Tapi apa yang terjadi pada saat tadi siang, seorang petani/usaha pengolahan tembakau mempunyai pemikiran terbalik yaitu :
Apa Yang Telah Berikan Negara Untuk Kita! dengan lantang dan tidak ada rasa takut.

Kneapa pemikiran ini bisa muncul, waktu itu dia berpendapat:
  1. Dia merasa negara tidak mengurusi dirinya dalam kondisi seperti sekarang
  2. Dia merasa dia pantas untuk di perhatikan
  3. Dia merasa dialah yang harus menerima segala perhatian dari negara
  4. Dia sudah merasa tidak percaya pemerintah/negara
Entahlah kenapa pemikiran itu bisa muncul, banyak hal yang mungkin, seperti dikarenakan:
  1. Memang sifat manusia selalu ingin diperhatikan
  2. Mempunya sikap bebal tidak mau mengerti
  3. Merasa sudah di dzolimi karena keadaanya yang kurang baik oleh negara/pemerintah
  4. Merasa pemerintah/negara tidak berpihak pada dia
  5. Kurangnya rasa syukur
yang jadi bahan pertanyaan saya sekarang, jika saja pemikiran tersebut terus meyebar dan meluas dimasyarakat kita apakah yang akan terjadi? sangat miris dan mengkwatirkan, persatuan dan kesatuan bangsa sangat di pertaruhkan, pemnagunan akan terhambat, pelu pemikiran dan langkah lebih jauh untuk mengatasi hal ini tentulah dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah bersih dengan masyarakatnya.

Senin, 22 Juli 2013

SmartFriend Tidak Connect Di Rumah KU

Jam 20:00 malam ini, saya kedatangan tamu, yaitu teman kantor sekaligus saudara buat saya, mereka datang dengan maksud mengantarkan Modem Smartfrend pesanan saya tadi siang sekaligus silaturahmi.

Maksud saya meminjam modem tersebut, rencananya mau cek sinyal dan kualitas smartfren di rumah ku apakah ada sinyalnya atau tidak dan apakah bisa digunakan apakah tidak.

Singkat cerita bla bla bla sama kedua temanku telah berakhir dan pulang, saya langsung menyuruh yayat, yaitu salah satu pekerja di rumahku dalam membantu renovasi rumah buat beli pulsa smartfrend untuk mencoba kedikjayaanya, yang konon di iklan ga ada buffering. Singkat cerita yayat dah kembali dari counter tempat pembelian pulsa dan sekalian membawa sebungkus rokok garfit sebagai bekal begadang.

Berselang sepuluh menit, ceritanya saya sudah mencoba modem tersebut dengan bantuan manual booknya dalam mencoba kencangnya ngenet lewat Smartfrend. Pertama, tentulah tahap registrasi internet karna pemberitahuan pulsa 20.000 pesanan sudah masuk, dengan *123*3*2*1 saya mendaftar koneksi Internet true unlimited harian, Cek sinyal Oke Evdo dengan 3 Batang sinyal, Normalnya bagus.

Kedua, saya clik connect, hmmm... menunggu dan menunggu dan telah hal itu dilakukan setelah meninstal software modemnya. 5 menit, sampai setengah jam ga konek2... dan pupuslah harapanku. Ternyata sinyak bagus cuma setelah registrasi Internetnya tidak kunjung terhubung... Hmmm, rugi 20.000 demi cari tau sinyal internet smartfrend. 

Ketiga, emang saya lagi sial.....Dasar sial... hehhehe "beralih lagi dah ke telkom flash yang mahal di ongkos"

Sedikit Demi Sedikit Lama Lama Menjadi bukit

Pepatah ini tentunya sering kita dengar mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, disini saya hanya ingin mengungkapakan kembali semoga bermanfaat buat kawan semua yang dapat mempraktekannya.

Pepatah ini dapat kita maknai dengan se-sen demi se-sen kita mengumpulkan uang lama-lama terkumpul sepundi uang, tetapi ternyata pepatah ini tidak hanya berbicara tentang hidup hemat atau kebiasaan menabung saja, akan tetapi mempunyai makna yang lebih berharga tidak hanya sekantong atau setumpukan nilai uang.

Yaitu, bila kita sanggup mengumpulkan kebaikan-kebaikan di setiap tindakan kecil kita maka kita akan mendapati kebesaran dalam jiwa kita.

Bagaimanakan tindakan-tindakan kecil itu dapat mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya? Ternyata bila setiap tidakan disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya, ucapan terima kasih, sunggingan senyum, sapaan ramah atau pelukan bersahabat adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam lingkaran kasih sayang, itu jauh lebih tinggi dari gunung tabungan uang atau emas kita.

Rencana Survei Gagal Gara-Gara Hujan

Hari ini hujan di mulai dari jam 2:00 pagi dini hari terus berlanjut dan ternyata tak kunjung reda sampai jam 12:00 Siang, hal ini sangat membuatku cukup kerepotan dalam hal masalah kerjaan.

Di awalai pada jam masuk pada bulan ini jam 8:00 dan pada hari ini telat 10 menit gara-gara menunggu hujan reda, ya ampun sorry banget... hehhe, di kantor telah disiapkan dokumen untuk survei IMK 16 responden di dua blok sensus ke kelapangan, jaji sudah diel sama mitra sebagai penunjuk jalan.

Di tunggu, sampai pukul 9:00 ternyata masih hujan, jadi makin tidak jelas rencana yang sudah di susuun dari 2 hari sebelumnya, hmmm... , sembari menunggu hujan reda, saya hanya bisa kerja memeriksa dan menyususn dokumen SSU dan SUB yang lumayan cukup rumit juga karena ada beberapa hal yang kurang untuk dikirimkan ke bps provinsi.

Setelah memeriksa dan menyusun trus menyiapakan dokumen SSU dan SUB untuk dikirim, duduk lagi dan ngobrol yang makin lama ga jelas, sampai jam 11:00 belum reda akhirnya saya menelpon mitra untuk memberitahuakan bahwa saya tidak jadi survei hari ini dan rencananya besok akan survei lagi, dan ternyata di tempat atau daerah survei hujan lebih besar.

Hari ini survei gagal gara-gara hujan, hari ini hanya bisa mengerjakan pemeriksaan SSU dan SUB dari 5 perusahaan. hmmm...:(  "Upah Minimum Regional Cimanngung dan Jatinangor Rp 1.381.700"

Minggu, 21 Juli 2013

Sebuah Perjalanan Hidup

Beberapa hal yang perlu kita cermati mengenai sebuah perjalanan hidup tentunya bukan hanya membahas diri kita saja sebagai subjek yang menjalani kehidupan, akan tetapi ada kehidupan orang lain yang akan saling terkait dengan kita. Kenapa kita harus cermati itu? Tentulah karena kita hidup tak sendiri banyak orang lain hidup disisi, di depan dan bekang kita di dunia ini.

Pencermatan dan pengawasan kita tetulah bukan hanya dilakukan akan tetapi perlu pemahaman dan penghayatan sehingga kita dapat belajar bagaimana kita menjalani hidup ini sesuai dengan aturanNya, kenapa begitu? Segala resiko atas pelanggaran akan kita rasakan baik oleh kita sebagai pelaku dan tentulah orang yang masuk dalam lingkaran kehidupan kita juga akan merasakannya maka hati-hatilah dalam menjalankan hidup ini, karena ada jannjiNya bahwa ada kehidupan sesudah mati dimana kita akan diminta pertanggungjawaban atas segala perbuatan kita sewaktu hidup.

Perbuatan kita sebelumnya dan perbuatan kita dalam menjalani sisa hidup ini akan kita bawa sampai nanti dengan pengamatan dan pengawasan utusanNya, maka jangan beranggapan bahwa hidup ini bebas, bayak syarat dan aturan yang harus kita taati agar kita selamat dunia dan akhirat.

Jadi sebuah perjalanan hidup kita bukan hanya sekarang kita waktu hidup tatapi akan terkait pada kehidupan nanti sesudah mati.